Fumigasi secara umum dapat diartikan sebagai teknik pengasapan dengan menggunakan gas fumigan. Tujuannya adalah untuk mematikan bakteri-bakteri maupun kuman yang mengendap pada bagian benda tertentu. Fumigasi sendiri banyak digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti contohnya dalam produksi farmasi maupun digunakan dalam sebuah rumah sakit.
Di samping itu, fumigasi juga kerap digunakan untuk industri pangan. Terlebih lagi ketika produk pangan tersebut saat proses pengemasan barang. Di sinilah rentan terjadi penempelan bakteri. Dari segi jenisnya, fumigasi dibedakan menjadi dua metode, yakni metode fumigasi ruangan dan fumigasi under plastic sheet.
Untuk fumigasi dalam ruangan biasanya diakukan pada seluruh sudut ruangan yang berisi benda tertentu. Contohnya adalah untuk fumigasi dalam kontainer, kapal pengangkutan dan ruangan lainnya. Sedangkan cara yang kedua adalah under plastic sheet dimana dalam proses ini fumigasi dilakukan hanya pada kemasan sebuah barang maupun makanan jika berupa produk pangan. Lalu, untuk bahan yang digunakan paling umum di Indonesia adalah methyl bromida. Keunggulan bahan ini ialah lebih cepat dan efektif serta lebih ekonomis dari segi pembiayaan.
Kriteria fumigasi pangan yang baik
Fumigasi tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Maka dari itu, untuk melakukan proses tersebut ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Termasuk pula ketika melakukan fumigasi untuk produk pangan. Berikut beberapa kriteria tersebut yang perlu diketahui:
1. Efektif
Kriteria fumigasi yang pertama adalah mengenai keefektifan dari bahan yang digunakan. Untuk mengetahui efektif atau tidaknya perlu pembuktian melalui proses bio-indikator pada tahap-tahap tertentu. Bila pada tahap tersebut dianggap sudah baik, maka proses fumigasi pun bisa dianggap efektif.
2. Coverage
Kriteria yang kedua adalah adanya pertimbangan keterjangkauan atau coverage. Fumigasi haruslah menjangkau daerah-daerah yang sulit sekalipun pada produk pangan. Terutama ketika proses pengemasan. Melalui coverage yang mumpuni ini nantinya akan memberikan hasil yang maksimal demi menjaga keamanan produk pangan tersebut.
3. Safety
Selanjutnya yang juga penting diperhatikan dalam proses fumigasi adalah unsur safety. Fumigasi sebaiknya jangan sampai mencemari lingkungan sekitarnya. Di sinilah para petugas fumigasi diharuskan membilas semua peralatan dan membuang sisa-sisa fumigasi. Tujuannya adalah agar tidak terjadi pencemaran ke tingkat lanjut.
4. Ambang Batas Residu
Terakhir, dalam fumigasi produk pangan pun perlu diperhatikan ambang batas residu bahan yang digunakan. Untuk mengetahuinya perlu dibuktikan lewat pemeriksaan residue fumigant. Pada proses ini angka maupun data yang sudah muncul harus memnuhi ambang batas toxicity yang dianjurkan.
Mengapa penting dalam industri pangan?
Seperti yang sudah dijelaskan pada poin di atas, fumigasi sangatlah penting bagi industri pangan. Sebab, bahan pangan merupakan benda konsumsi langsung yang digunakan oleh manusia dan akan berdampak pada kesehatan seseorang. Adapun manfaat fumigasi produk pangan antara lain ialah:
1. Mampu membunuh mikroba berbahaya
Saat produk pangan memasuki proses manufaktur, akan rentan terkena mikroba. Baik mikroba yang menempel pada alat atau mesin yang digunakan maupun yang terbawa oleh udara. Mikroba di sini ada pula yang cukup berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, dengan adanya fumigasi mampu menekan jumlah mikroba yang ada dan kualitas produk pangan semakin terjaga dan tidak terkontaminasi oleh mikroba berbahaya.
2. Membuat produk menjadi tahan lama
Mikroba berbahaya tersebut tidak hanya bisa berakibat buruk terhadap kesehatan, tetapi juga berakibat pada kualitas produk pangan itu sendiri. Apabila mikroba maupun bakteri ini terkontaminasi dengan produk pangan maka dampaknya adalah produk pangan mengalami penurunan kualitas. Misalnya saja membuat produk cepat basi atau rusak, sehingga dapat mempengaruhi nilai jualnya.
Dari ulasan di atas dapat kita simpulkan bahwa fumigasi sangatlah penting untuk produk pangan. Terlebih lagi bila ingin menjaga kualitas produk agar tetap steril hingga dapat dikonsumsi dengan aman oleh masyarakat. Maka dari itu, bila Anda bergerak dalam industri produk pangan sebaiknya untuk selalu menentukan proses fumigasi ini secara berkala.