Seberapa Efektif Teknologi Dry Fog pada Fumigasi di Industri Farmasi?

Inilah Manfaat Dry Fog

Fumigasi adalah salah satu cara sanitasi dalam kebersihan area produksi farmasi. Dimana fumigasi bersifat pembersihan total terhadap semua mikroba yang terdapat di area kebersihan tertentu. Adapun fumigasi periodik penting dilakukan, khususnya di area kebersihan A, B, C, dan D seperti industri farmasi dan kesehatan. Hal ini mengingat kedua area tersebut cukup rawan pada kontaminasi bahan-bahan kimia yang digunakan.

Fumigasi pada farmasi bisa dilakukan dengan teknik dry fog, yakni dengan menyemprotkan cairan ke ruangan tertentu yang ingin disterilkan. Teknik ini banyak dipilih karena cairan yang disemprotkan akan diubah menjadi gas. Karena inilah teknik dry fog digadang-gadang tidak akan menimbulkan bekas, membasahi mesin, ataupun membasahi produk. Manfaat yang diperoleh pun bisa jauh lebih optimal.

 

Berikut ini beberapa manfaat dari penggunaan teknik dry fog pada fumigasi di industri farmasi, diantaranya:

  • Lebih Efektif Menekan Jumlah Mikroba pada Suatu Area

Pada teknik dry fog umumnya menggunakan cairan pembersih berbahan hidrogen peroksida. Bahan tersebut berwarna bening cenderung biru, mudah larut dalam air, stabil, tidak mudah terdekomposisi, dan dapat mengubah komponen kimia pada sejumlah zat. Termasuk oksidator yang amat reaktif dengan pH sedikit di bawah 7.

Adapun cairan pembersih yang digunakan dengan teknik fogging bisa memiliki ukuran partikel lebih kecil dibanding semprotan cairan biasa. Sehingga mampu menjangkau daerah-daerah yang sulit dijangkau seperlu menekan jumlah mikroba. Jangkauan bisa lebih luas karena dibanding liquid partikelnya lebih ringan.

 

  • Proses Cepat dan Tidak Menimbulkan Residu

Penggunaan hidrogen peroksida sebagai oksidator diketahui akan bereaksi cukup cepat dalam membasmi mikroba. Manfaatnya proses fogging bisa berlangsung cepat dengan risiko kontaminasi rendah. Hal ini karena bahan hidrogen peroksida didapati tidak meninggalkan residu berbahaya bagi lingkungan, mengingat bahan tersebut dibuat dari hidrogen yang mudah terurai di udara bebas.

 

  • Tidak Membasahi Permukaan Bahan atau Peralatan

Seperti yang sekilas disebutkan di atas, teknologi dry fog tidak membasahi permukaan bahan atau peralatan yang ada. Hal ini karena cairan diubah menjadi gas. Teknik ini sekaligus mampu menghemat cairan pembersih yang digunakan

 

Agar proses dry fogging memberi manfaat optimal, diharapkan untuk melakukan beberapa hal berikut:

  • Menyingkirkan semua bahan yang mudah terkontaminasi atau cukup ditutup dengan plastik polyethylene.
  • Personil yang bertindak melakukan fogging wajib melengkapi diri dengan standard safety outfit. Misalnya menggunakan safety suit dan kacamata agar tidak terjadi iritasi akibat gas yang masuk ke mata.
  • Menutup semua lubang udara, lubang ventilasi, dan pendingin ruangan sebaiknya dimatikan. Pasalnya udara atau angin dapat menjadi gangguan yang mengurangi kinerja gas.

 

Setelah dry fogging selesai, jumlah mikroba yang mati bisa dilihat dari indikator biologi yang dipasang di dalam ruangan. Bila jumlah mikroba yang masih sudah cukup tetapi ruangan masih penuh gas, AC atau HVAC bisa dinyalakan untuk menyedot sisa gas.

Dengan meninjau sejumlah manfaat di atas, bisa dikatakan penggunaan teknik dry fog pada fumigasi di industri farmasi sangat efektif. Mempertimbangkan hasil, waktu, resiko kontaminan, dan jumlah bahan desinfektan yang harus digunakan.